BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan di suatu negara mempunyai
peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi diri
sehingga sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai. Di Indonesia saat
ini telah melakukan otonomi daerah, dimana pemerintah pusat memberikan kewenang
dan keleluasaan pada pemerintah daerah guna mengelola potensi sumber daya yang ada
di daerah tersebut masing-masing. Undang-Undang Pemerintah Daerah No. 22 Tahun
1999 Pasal 11 yang dikutip E. Mulyasa (2009:5), berbunyi bahwa, “Kewenangan
daerah kabupaten dan kota mencakup semua bidang pemerintahan yakni pekerjaan
umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri
dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi serta
tenaga kerja”. Dengan demikian jelas bahwa saat ini kebijakan dan pengembangan
dalam bidang pendidikan berada di bawah kewenangan daerah kabupaten dan kota
masing-masing.
Manajemen berbasis Sekolah (MBS)
merupakan salah satu wujud dari reformasi manajemen sekolah dengan tujuan
meningkatkan mutu. Menurut Mulyasa (2009:24) bahwa, MBS merupakan paradigma
baru dalam dunia pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah
dan melibatkan masyarakat dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Di sini
dapat dilihat dengan jelas bahwa MBS merupakan otonomi dalam bidang pendidikan
dimana sekolah diberikan kewenangan seluas-luasnya dalam rangka menyelenggarkan
kebijakan pendidikan yang melibatkan masyarakat. Adanya kewenangan dalam
mengelola pendidikan merupakan kesempatan bagi sekolah secara optimal dan
fleksibel meningkatkan kinerja staf, mewujudkan partisipasi langsung dengan kelompok-kelompok
yang terkait dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Lembaga
pendidikan juga harus benar-benar bisa menempatkan diri dan melaksanakan
manajemen secara baik yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, agar selalu
siap dalam mengikuti perubahan di dunia pendidikan.
Di era globalisasi peranan lembaga
pendidikan semakin dituntut memberikan manajemen dan layanan yang profesional
kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya minat dan kebutuhan
masyarakat melanjutkan studi. Masyarakat sebagai konsumen lembaga pendidikan
saat ini lebih kritis dan realitis dalam memilih lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan juga harus terus menerus meningkatkan kualitasnya, dengan melalui
sistem pembaharuan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada stakeholders (pemerintah
daerah dan masyarakat). Lembaga pendidikan juga harus mampu mempersiapkan
generasi penerus yang memiliki sumber daya manusia, akhlak yang baik serta
memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi era globalisasi.
Menurut kamus Fund and Wagnel dalam
buku Anggoro yang dikutip oleh Zulkarnain Nasution dalam buku Manajemen Humas
di Lembaga Pendidikan (2006:12) menyatakan bahwa, “Humas adalah segenap
kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk
menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar
terhadap keberadaan dan aktivitasnya”. Dapat dilihat bahwa humas itu digunakan
dalam suatu organisasi untuk membangun dan mempertahankan suatu sikap atau
tanggapan dari pihak luar mengenai aktivitas dalam organisasi tersebut.
Nasution (2006:39)
menyatakan bahwa:
Humas merupakan pengembangan
dan pemeliharaan kerjasama yang efisien untuk menyampaikan saluran informasi
dua arah. Bertujuan memberikan pemahaman antara pihak sekolah (pimpinan),
komunitas sekolah (guru, karyawan dan siswa) dan masyarakat (orang tua,
masyarakat sekitar dan lembaga lain di luar sekolah).
Di sini dapat dilihat bahwa humas di
sekolah berperan dalam pengembangan dan pemeliharaan kerjasama antara pihak intern
sekalah (pimpinan, guru, karyawan dan siswa) dengan pihak ekstern (orang
tua, masyarakat dan lembaga lain di luar sekolah) serta humas menyampaikan informasi
kepada pihak intern dan ekstern tersebut sehingga kerjasama dapat berjalan
dengan harmonis dan lancar.
Peranan humas di lembaga pendidikan
sekolah adalah menciptakan hubungan internal yang kondusif melalui
pemeliharaan setiap ikatan kerja dan menjaga hubungan antara pimpinan, guru,
karyawan dan siswa yang harmonis. Selain itu, humas di lembaga pendidikan
sekolah juga mencakup hubungan eksternal, dimana humas di sekolah harus
membangun dan mempertahankan citra dan reputasi positif sekolah serta membina
hubungan baik dengan media dan menjalin hubungan yang harmonis dengan pelanggan
(siswa dan masyarakat luas) agar sekolah tersebut dapat memperoleh kepercayaan
publik.
SMA Negeri 11 Banda Aceh merupakan salah
satu SMA terbaru di kota Banda Aceh. SMA Negeri 11 Banda Aceh berdiri tahun
2004 di terletak di Gampong Blang Cut Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh, Sekolah ini telah
berkiprah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa. bukan itu saja bahkan
sekolah ini telah mendapat hitungan prestasi pada tingkat nasional dan daerah,
namun prestasi demi prestasi itu terus mengalami pasang surut berdasarkan
kondisi yang berkembang. Banyak masyarakat sekitar Banda
Aceh dan Aceh Besar yang memilih SMA Negeri 11 Banda Aceh sebagai tempat
menimba ilmu karena masyarakat sudah mempercayai bahwa citra dan reputasi SMA
Negeri 11 Banda Aceh baik dengan menawarkan pelayanan (service) berupa
program-program dan fasilitas unggulan yang dibutuhkan pelanggan (siswa dan
masyarakat luas).
Terbentuknya SMA Negeri 11 Banda Aceh dalam
memperoleh reputasi yang baik melalui proses yang lama dan panjang yaitu dengan
penanaman disiplin yang tinggi yang membentuk siswa agar gemar belajar dan
berprestasi, sehingga siswa mampu mendapatkan nilai akademik yang tinggi dan
berbagai kejuaraan. Selain itu, kegiatan non akademik ditingkatkan dengan bimbingan
dan arahan dari pembina sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dari
pernyataan tersebut dapat diuraikan bahwa humas di SMA Negeri 11 Banda Aceh
dapat memberikan image positif kepada masyarakat bahwa sekolah tersebut
merupakan sekolah negeri yang mengedepankan output atau lulusan yang
berkualitas secara intelektual dan spiritual serta berkarakter, hal ini disebabkan
fungsi humas diantaranya mengelola opini publik guna menumbuhkan partisipasi
dan keterlibatan dari publik dalam rangka menciptakan opini publik yang baik,
dimana humas dalam mengelola opini publik dan mensosialisasikan informasi
kebijakan lembaga pendidikan bekerja sama dengan media massa sehingga kegiatan
di dalam maupun di luar sekolah dapat dipublikasikan dan masyarakat
mengetahuinya.
Terciptanya opini publik didasarkan
saling mempercayai adanya kesadaran akan kebutuhan bersama antara sekolah
dengan masyarakat.
Adanya opini publik akan terbentuklah
suatu citra, dengan adanya citra maka dalam jangka waktu yang lama akan
terbentuk reputasi, selain itu reputasi juga didukung dengan adanya identitas.
Jika di masyarakat berkembang opini yang baik tentang SMA Negeri 11 Banda Aceh,
maka secara otomatis citra yang baik akan terbentuk di masyarakat dan dalam
jangka waktu yang lama SMA Negeri 11 Banda Aceh akan terbentuk reputasi sekolah
yang positif di mata masyarakat, jika pihak humas sekolah mampu mempertahankan
citra sekolah yang positif dan dapat mengolah isu-isu yang berkembang di
masyarakat, selain itu SMA Negeri 11 Banda Aceh juga harus dapat mempertahankan
identitas seperti seragam, bentuk bangunan, visi dan misi yang merupakan
lambang dari identitas sekolah. Karena proses terbentuknya reputasi lebih lama
jika dibandingkan dengan proses terbentuknya citra yang singkat dan
terbentuknya reputasi itu ketika ada kesesuaian antara citra dan identitas.
Pengertian reputasi menurut Menurut Prayudi (2008:7) adalah “Kesesuaian
aplikasi visi dan misi perusahaan yang tertuang dalam identitas perusahaan yang
mewujudkan dalam aktivitas keseharian perusahaan dan dipersepsi sama oleh
publik eksternal dan internal perusahaan”. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa reputasi mencakup identitas dan citra lembaga.
Peran humas SMA Negeri 11 Banda Aceh
dalam mempertahankan reputasi sekolah yang baik pasti ada faktor-faktor
penghambat dan upaya apa yang dilakukan humas SMA Negeri 11 Banda Aceh dalam
mengatasi hal tersebut, sehingga SMA Negeri 11 Banda Aceh dapat bertahan
sebagai salah satu SMA terbaik dan kedepan menjadi terfavorit di Banda Aceh.
Peran dan aktivitas serta media yang dilakukan humas SMA Negeri 11 Banda Aceh
dalam membangun reputasi sekolah dapat dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah
lain agar dapat mempertahankan reputasi sekolah dan mampu bersaing dengan sekolah
favorit yang lain.
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan di atas, maka kami peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “PERAN HUMAS DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN REPUTASI SEKOLAH (Studi Kasus
Di SMA Negeri 11 Banda Aceh Tahun 2013/2014)”.
B.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang
penting dalam penelitian. Dengan perumusan masalah yang jelas dapat memberikan
kemudahan dalam pemecahan masalah yang akan diteliti. Winarno Surachmad
(1998:34) mengemukakan bahwa “Masalah adalah kesulitan yang menggerakan manusia
untuk memecahkannya”. Sedangkan menurut Iskandar (2008:166) mengemukakan bahwa
“Rumusan masalah merupakan uraian dari masalah-masalah yang muncul dalam latar
belakang yang dikemukakan di atas”.
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah :
1.
Bagaimana peranan humas di
SMA Negeri 11 Banda Aceh dalam rangka mempertahankan reputasi sekolah ?
2. Media
dan Aktifitas apa saja yang digunakan dan dilakukan untuk mendukung kegiatan
humas dalam rangka mempertahankan reputasi sekolah di SMA Negeri 11 Banda Aceh
?
3. Faktor-faktor
apa saja yang dapat menghambat humas dalam rangka mempertahankan reputasi
sekolah di SMA Negeri 11 Banda Aceh ?
4. Upaya
apa saja yang dilakukan oleh humas dalam mengatasi faktor-faktor yang
menghambat dalam mempertahankan reputasi sekolah di SMA Negeri 11 Banda Aceh?
C.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 11
Banda Aceh,Pemasalahan penelitian yang dilakukan adalah analisis kajian
praktikum humas terhadap peran humas SMA Negeri 11 Banda Aceh dalam rangka
mempertahankan reputasi sekolah
Dalam melakukan penelitian atau research diperlukan
suatu tempat penelitian untuk memperoleh data yang mendukung tercapainya tujuan
penelitian. Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, peneliti mengambil
lokasi di SMA Negeri 11 Banda Aceh dengan alasan :
- Terdapat permasalahan yang ingin diteliti yaitu peran humas dalam rangka mempertahankan reputasi sekolah.
- Di SMA Negeri 11 Banda Aceh tersedia data yang dibutuhkan peneliti